Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Ayahnya seorang mantri guru bernama R.Soekemi Sosrodihardjo. Ibunya, Nyoman Rai Sarimben, kerabat seorang bangsawan di Singaraja (Bali).
Soekarno menamatkan ELS (Europeesche Lagere School) di Mojokerto, HBS (Hogere Burger School) di Surabaya, dan THS (Technische Hooge School) di Bandung. Beliau berhasil meraih gelar Insinyur pada 25 Mei 1926.
Tahun 1927 Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) dengan tujuan Indonesia Merdeka. Karena gerakannya dianggap membahayakan pemerintah Belanda yang sedang berkuasa, Soekarno ditangkap dan dipenjarakan di Sukamiskin, Bandung. Pidato pembelaannya yang berjudul "Indonesia Menggugat" yang dibacakan di pengadilan Landraat Bandung, menggegerkan dunia.
Setelah bebas, beliau memimpin Partindo (Partai Indonesia). Tahun 1933, beliau kembali ditangkap dan dibuang ke Endeh, Flores. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu hingga Jepang masuk.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia Merdeka dalam pidatonya di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokoritsu Zyunbi Tyoosakai). Pancasila lalu dimasukkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
17 Agustus 1945 Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya, Soekarno secara aklamasi dipilih dan ditetapkan sebagai presiden pertama Republik Indonesia.
Tahun 1962 Presiden Soekarno berhasil mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia. Beliau juga aktif memperjuangkan kemerdekaan negara-negara terjajah melalui Konferensi Asia-Afrika dan berupaya membangun tata Dunia Baru bersama sejumlah tokoh dunia.
Soekarno mendapat gelar Honoris Causa dari 26 universitas di dalam maupun di luar negeri dan berbagai sebutan kehormatan dari rakyat. Bapak Bangsa, Bapak Marhaen, Pemimpin Agung, Pemimpin Besar Revolusi, dan lain-lain. Namun beliau lebih suka disebut sebagai Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Tahun 1965 terjadi Peristiwa G30S yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Soekarno. Tragisnya, Soekarno dituduh sebagai "dalang" peristiwa tersebut. MPRS rekayasa Orde Baru mengakhiri kekuasaan Soekarno, dan TAP MPRS XXXIII Th. 1967 melarang kehidupan politik Soekarno beserta ajarannya. Secara fisik Soekarno diasingkan di Wisma Yaso, Jakarta.
Minggu, 21 Juni 1970, Soekarno wafat dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, di dekat makam ibundanya. Namun, penghancuran terhadap kharisma Soekarno tak kunjung surut. Nama Soekarno berusaha dilenyapkan melalui praktek-praktek de-Soekarnoisasi. Pengingkaran peran sejarah Soekarno dilakukan melalui buku-buku pendidikan. Soekarno disebutkan bukan orang yang pertama merumuskan Pancasila, melainkan Muhammad Yamin dan Soepomo. Dan sampai sekarang Soekarno belum secara resmi dikukuhkan sebagai Bapak Bangsa oleh Pemerintah.
Apa yang kita butuhkan sekarang ada lah seorang pemimpin sejati sebagaimana bung Karno, sang
BalasHapuspenyambung lidah rakyat indonesia.
Betapa kita sibuk dg bgmn cr mmbuat perut kita bsrta kroni2 kita kenyang dan lpa akan tggjwb sbg peminpin. Saya sudah muak dg semua ini. Kpd siapa lg bngsa n negara ini akan kau jual?
BalasHapusKok sepi aja sih. Apa nasionalisme kita jg memang sdh sepi?
BalasHapusBeliau seorang pemimpin negeri indonesia yang belum ada yg bisa menggantikannya!
BalasHapusKharismanya ga ada matinya
BalasHapus